Selasa, 04 November 2014

Nikmat-Mu

Entahlah...aku tidak tahu, mengapa nikmat cinta yang Allah berikan padaku begitu cepat tumbuh.
Aku mensyukuri nikmat cinta ini, tapi akupun heran mengapa harus pada kamu,
apa yg menarik dari kamu sih hingga aku benar-benar merasakan nikmat ini,
Tapi, kamu benar-benar tak menyadari gitu...
kamu selalu berhasil membuatku cemburu berkali-kali dengan mereka-mereka,
mungkin aku hanya diam melihat apa yang kamu lakukan,
tapi, jujur sakit yang ada dalam hati ini benar-benar mungkin sdh tak dapat diobati,
aku terus mencoba diam, bahkan biar orang lain tidak ada yang tahu,
Kamu menceritakan kedekatan dengan banyak cewek, kamu mesra-mesraan sama dia gitu di depanku,
aku tidak akan menjudge kamu playboy, karena aku tahu sebenarnya kamu bukan tipe-tipe cowok seperti itu,
tapi aku heran, kamu tahu agama, kamu terlihat sangat beriman, tapi kenapa sih kamu tidak bisa menjaga jarak antara ikhwan-akhwat,
setidaknya lah, ngobrol okelah tapi ada beberapa hal yang kuperhatikan itu tak seharusnya dilakukan oleh orang yang beriman.
aku heran, kenapa sih kamu berbuat gitu? mungkin kamu menganggap biasa?
oh aku menganggap itu hal yang luar biasa loh...
Aku memilih mensyukuri nikmat cinta ini dalam diam, karena aku benar-benar masih ingin terus bersahabat dengan kamu, aku tidak ingin terjerumus dalam masalah cinta yang menjerumuskan ke hal-hal yang dibenci oleh Allah, aku bersyukur Allah menghadirkan kamu saat ini sebagai teman baikku, dan aku tidak merasa iri dengannya yang sangat dekat dengan kamu, karena aku tahu Allah masih sayang aku, Allah tidak ingin aku ada di jalan yang salah.
Biarlah waktu yang menentukan saat yang tepat untuk dia tahu tentang apa yang kurasa. InsyaAllah aku bisa menjaga cinta ini masih dalam jalan yang Allah Ridhai, Aamiin :)

Kamis, 30 Oktober 2014

Secarik surat apalah iniii

Lagi pengen berimajinasi teman-teman, hehe :)
Waktu demi waktu kulalui bersamanya, mungkin bosan? ya tapi tidak tuh.
Justru saat aku tidak bertemu dengannya, kangennya malah berlebih, sampek badan panas pula. lebay amat sih (aihh itu mungkin memang saat sistem kekebalan tubuhku diserang).
Entahlah aku bingung, dulu itu kita nggak janjian kan daftar di something itu? tapi kok sama-sama sih ketrima disini.
Iya, disini...disini loh, ah kalau dia yg mbaca pasti tau apa yg kumaksud.
Aku nyaman ada didekatnya, dan dia cuma satu-satunya orang yang bisa ku ajak curhat tentang apa aja, karena dimana dia ada akupun ada jadi yaa bisa dibilang dia partner terbaikku.
Ini loh mungkin surat untuk dia yang ada disana dalam keheningan malam ini :
Cuma kamu yang menghargai apapun yang kuceritakan dan kukerjakan.
Cuma kamu yang mengerti saat aku capek, sibuk, bosan, bahagia dan nano-nano yang kurasakan.
Aku tahu maksud diammu saat aku dalam kondisi sakit, maksud cuekmu saat aku sedang sibuk. Kamu cuma ingin memberi kebebasan aku kan? kamu cuma menjaga diri antara ikhwan dan akhwat kan? itu yg kusuka, kamu bisa menghargai cewek (!), walaupun itu hanya di aku, bukan di cewek lain.
Mungkin orang lain tidak akan tahu maksud dari tulisan ini, mungkin dibilang gak jelas atau apalah, tapi...memang sengaja kubuat begini karena aku takut kamupun bisa memahami apa yg kutulis saat ini.
dan aku tidak mau kamu menjauh dariku hanya karena kesalahpahaman,
aku cuma ingin jadi partner terbaikmu bukan gebetan ataupun kekasihmu :))

Minggu, 19 Oktober 2014

Blog tanpa Judul

Assalamualaikum sobat,
dulala lihat blogku kayaknya sudah banyak sarang laba-labanya, sudah ada hampir 3 draf yang belum kupos karena mau ngelanjutin nulis kok kayak gk ada waktu bingiit yaa. Padahal sibuuukk,,,kayaknya nggak juga, mungkin karena aku yang sudah nggak mood nulis lagi ya.
Kenapa blog ini kukasih tanpa judul, karena aku bingung sobat mau nulis apa yaa, tapi malem ini pengen curcol-curcol dikit aja masalah something, boleh dong pastinya. yah...setidaknya kepikiran curcol disini karena dapat cerita dari mas "Ahmad rifa'i rif'an" tadi kalau apapun masalah, masnya tulis di blog dan tiba-tiba ada penerbit yang nawarin untuk nerbitkan artikel2 beliau, *duh ngarep banget gueh kayak gitu, tapi mana ada penerbit yang mau nerbitin curhatanku yg gak penting gini* wkwkwkwk.
okee jadi gini loh, entah mengapa aku kok ngerasa bedaaa banget sama dulu, sekarang jadi muales mbaca *dulu juga males sih*, terus nggak tahan nunggu dosen dikelas, ngantuk banget kalau dosen nerangin,sukanya telat masuk, duduk pun hobinya pindah2,nggak tahan ngerumpi sama temen-temen cewek dikelas, nggak bisa diem, pengennya ada jam kosong nggak tahu kalau nggak ke ruang HIMA ya muteeerr aja di kampus *padahal kampusnya kecil loh*, terus lebih suka ngobrol sama cowok-cowok, nggak tau ya kok aku lebih enjoy aja ngobrol sama para boyband2 tersebut. Bisa dibilang mereka sudah kuanggep sahabat semua sih, habisnya para cewek2 nggak ada yg perhatian sama gueh...adanya malah ngerasanii aja kalau kumpul,kalau nggak nggosip ya pada galau2an *duh nggak jaman banget*, kata mas ahmad rifa'i tadi orang yang galau itu orang yang pengangguran *gueh kan orang sibuk ya, jadi gak sempet galau gitu. emangnya sapa juga yang tak galauin*. Kan otakku kurang berkembang yaa kalau cuma kumpul sama itu-itu aja, mangkanya aku mau cari suasana yang berbeda.
Terus emang sih aku juga lemot di pelajaran, aku ketinggalan jauh dari kalian masalah pelajaran *efek organisasi, biasa deh* tapi bukan berarti aku ini orang yang bodoh kan, kalau dikasih tugas asal copas gitu kan, aku juga masih punya otak gitu, Allah masih memberiku izin untuk berpikir. Tapii apa yaa, justru ada beberapa temen yang nganggep aku ini kayak orang bodoh banget *sumpah muangkel banget*, yahh walaupun kata2nya lebih halus sih. Gimana coba kalau kalian udah susah payah bikin makalah dari hasil pemikiran kalian dari buku lalu pake' penalaran sendiri, ehh tapi dibilang langsung copas dari internet hanya karena makalah itu lebih tebal dari anak2 pada umumnya, sakitnya tuh di thymus, aku relain begadang gitu buat ngedit apapun sumber yang kudapat, rela print screen e-book, malem2 cari buku di blauran *walaupun nggak ketemu*, tapi itu usaha gitu, eh mereka malah seenaknya bilang itu langsung copas.
Aiihh sudah deh yaa, kuanggap mereka angin lalu, nggak kuambil hati kok paling juga cuma mangkel dikit di hati . Tapi, kalau memang pandangan mereka ke aku kayak gitu, yasudah selamat memandangku dari sudut yang berbeda, aku cuek, tetapii lihat semester ini, aku akan coba berusaha berusaha selalu untuk kembali seperti putri jaman sma, sekarang sudah bukan waktunya main-main ya kawan ;) FOKUS FOKUS FOKUS, BERUSAHA, dan BERSABARLAH :)
~indah pada waktunya kok, aamiin~ SEMANGAT !!!

Rabu, 06 Agustus 2014

Dia terlalu polos atau nggak punya perasaan sih?

Kebayang nggak setelah putus dari mantan pertama, aku menemukan dia sebagai penggantinya.
Dia itu...teman smaku dulu, tapi kita baru pdkt saat awal kuliah sih dan saat itu aku masih berstatus pacaran. 2 bulan pdkt kita jadian tepat setelah 2 hari aku putus dari tan mantan.
Saat itulah kayaknya sih, aku ngerasa nyama...n banget sama dia banget deh nyamannya, aku itu ngerasa ada suatu ikatan batin gitu sama dia, sampai pada akhirnya aku diperkenalkan kepada ibu dan kakaknya, sejak itu aku selalu mampir kerumahnya mbawain sesuatu apalah buat ibunya.
Entah apa penyebabnya, malam itu.. yah malam itu dia telfon aku dan dia mengajak putus begitu saja dengan alasan yang jelas2 sangat terlihat bahwa dia tidak punya prinsip, bisa dibilang dia mutusin aku hanya gara2 dikasih tau sama kakaknya yang katanya "diluar sana masih banyak cewek yg lebih cantik dari cewekmu itu, jangan terlalu cepat menentukan pilihan" gimana perasaanmu kalau pacar kamu memutuskan kamu hanya karena alasan yg bener2 jleb...aku memang suka dengan kejujuran dia tapi apa dia nggak punya perasaan tega banget kalimat kakaknya diomongin langsung ke aku, apa dia terlalu polos?
Kalau dia bisa menunjukkan egonya, aku pun menunjukkan egoku, jelas aku tidak mau putus tapi gimana lagi keadaan yang memaksa, akhirnya aku dan dia memutuskan untuk mengubah status aja (read:bukan putus yah)....

Gimana kelanjutan cerita temanku satu ini yaaa?
next ceritanya tunggu yaaa :D

Ku ingin terbang seperti burung

Mungkin semua teman melihatku seperti mereka melihat seorang ratu yang tinggal diistana dengan semua keinginan yang dapat dimiliki kapanpun aku mau, yup yup yup.
Tapi, mereka salah besar, aku memang terlahir dari keluarga yang kaya di desa ini, aku terlahir dari ibu yang memiliki sebuah jabatan tinggi.
Aku memang hidup di rumah mewah ini, tapi hatiku tidak disini, kebahagiaanku tidak kutemukan dirumah ini.
Aku ingin terbang bebas seperti burung di atas sana, aku ingin menikmati masa remajaku dengan caraku sendiri bukan dengan cara orang tuaku yang seperti ini, bukan juga dengan cara kakak2ku yang suka mengatur hidupku.
Mungkin dulu....ketika Ayah masih ada, aku masih bisa menikmati sedikit saja masa remajaku. Tapi....sejak Ayah sudah tidak ada didunia ini lagi, hidupku semakin tidak kunikmati.
Aku ingin bergabung bersama mereka, aku ingin berbagi kepada mereka, aku ingin keluar dari penjara ini tapi apa daya? itu semua tidak akan bisa kulakukan kalau kemanapun ada aku disitulah ada seseorang yang mengawasiku.
Aku capek hidup di keluarga yang sombong ini, aku capek hidup di keluarga yang pelit ini, aku capek dengan segalanya.
Aku hanya ingin menemukan kebahagiaan hidup dalam kesederhanaan bukan kesedihan hidup dalam harta yang berlimpah :)

Ini cerita dari temanku, mana cerita darimu? 
Silahkan email Putriiirahayuu@yahoo.com

Jumat, 13 Juni 2014

Mungkiiinnn...

Mungkin Allah belum mengizinkan kita untuk berhubungan lebih dari teman,
Mungkin karena antara kamu atau aku yang sama-sama malu untuk saling mendekat duluan,
Mungkin karena iman yang kita miliki, kita sama-sama merasa sungkan atau rasa yang lain,
tapi,,,aku heran, mengapa aku punya keyakinan kalau sebenarnya kita punya feeling yang sama,
apa mugkiinnn ini hanya perasaan semata? atau memang benar apa yang kurasakan?
aku bosan, benar-benar bosan menunggu hal yang lagi-lagi tidak pasti,
Aku ingin tau dengan segera, aku lelah untuk berspekulasi terus,
aku lelah,,,,dengan rasaaa yang disebut rasa cinta,
sungguh aku sangat berharap padamu,
sosok itu...sosok yang bisa merubah enam puluh derajat dari hidupku sebelumnya, sosok yang sangat menjaga diriku dan sosok yang suka menyembunyikan perasaannya demi menjaga pertemanan ini.
Entahlah, mungkin tuhan punya cara lain untuk kita,
aku tak tahu

~PUTRI~

Kamis, 12 Juni 2014

ingin segera kuakhiri

Hari ini kau berhasil, yah berhasil sekali membuatku cemburu. Rasa cemburuku berkecambuk saat kau menunjukkan pesan singkatmu dengan gadis itu, saat kau memamerkan perhatian yang kau ucapkan padanya dan saat itulah ternyata kau tidak membalas pesan singkatku yang sangat kuharapkan. Sebenarnya aku takut semua masa putih kelabu itu terulang, masa dimana hanya bisa berharap seseorang yang tidak pernah memikirkanku. Aku takut menerima harapan palsu lagi, namun apa arti semua yang kau lakukan akhir-akhir ini padaku? Selalu mengingatkanku, memperhatikan diam-diam semua yang kulakukan, menjagaku dari modusnya mereka, dan kamu menceritakan hampir semua masalahmu padaku. Entahlah, mungkin kau hanya menganggap itu hal yang biasa, tapi aku tidak. Entahlah, mungkin aku yang merasa keGRan tapi sepertinya IYA.
Setiap apapun yang kukerjakan, aku merasa nyaman denganmu. Hingga saat ini aku masih belum bisa menghilangkan semua rasa yang belum matur ini, kamu berhasil mengubah konsentrasi belajarku, kamu berhasil membuang beberapa waktuku untuk membuka kalimat-kalimat celotehanmu. Sungguh, aku masih ragu dengan rasa ini, ingin segera kuakhiri semuanya, benar aku butuh penjelasan darimu, tapi mungkin....aku hanya menunggu jawaban dari waktu :)
~Mungkin ada yang mengalami cerita diatas? Tolong beri saran untuk penulis, karangan diatas hanya imajinasi yang lewat di otak penulis, terimakasih sudah membaca~